SOLO, suaramerdeka-solo.com – Konferensi internasional bagi peminat studi Islam atau Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) Ke-20, bakal digelar di Solo.
Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama (PTKI Kemenang) bersama beberapa pihak, termasuk Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said, menjadwalkan agenda itu pada 25-20 Oktober 2021.
‘’Rencananya, AICIS nanti dibuka Bapak Presiden Joko Widodo. Sedangkan pembicara kunci adalah Pangeran Muhammad Bin Zayed dari UEA,’’ kata Direktur PTKI Kemenag, Suyitno dalam rilis Kantor Kemenag Solo.
Baca Juga: Gerakan di Rumah Saja, Kota Boyolali Lengang. Baliho Mbak Puan ‘Stanby’ di Jalan Protokol
Sebagai langkah awal, Direktur PTKI Prof Suyitno, beserta Rektor UIN Raden Mas Said, Prof Mudhofir, serta panitia beraudiensi dengan Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, Jumat (25/6/2021).
Mereka mengenalkan kegiatan AICIS, sekaligus berharap dukungan Pemkot Surakarta sebagai tuan rumah konferensi.
Menurutnya, tahun ini merupakan momentum napak tilas sebelas tahun perjalanan AICIS.
Pada 2009, konferensi internasional itu juga diselenggarakan di Solo yang ketika itu Wali Kotanya masih dijabat Joko Widodo.
“Pada hari ini, 11 tahun berikutnya di kota yang sama, kami juga diterima Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, sebagai putra Pak Jokowi,” tambahnya.
Pada pertemuan tersebut, Gibran menyatakan mendukung penyelenggaraan AICIS, khususnya pada sisi publikasi dan kegiatan-kegiatan pra konferensi.
“Sebagai Wali Kota Surakarta, kami siap memberi bantuan, baik moril maupun materil, khususnya dalam hal publikasi outdoor baik baliho dan videotron, serta bantuan kegiatan pra-konferensi bila diperlukan,” ujarnya.
Putra sulung Jokowi tersebut juga mengapresiasi peran Kemenag dalam membangun moderasi beragama di Indonesia, di antaranya melalui kegiatan AICIS.
Sementara itu Rektor UIN Raden Mas Said, Prof Mudhofir mengenalkan status UIN yang semula bernama IAIN Surakarta.
Dia berharap, UIN bisa menjadi bagian dari kebijakan pemerintah dalam menjaga stabilitas dan keragaman agama dan budaya bangsa.*