Setelah ditunda selama satu tahun karena Covid-19, Annual Conference on Islamic Studies (AICIS) akan kembali dilaksanakan pada 25-29 Oktober 2021 dengan tuan rumah Universitas Islam Negeri Raden Mas Said, Surakarta. Desain AICIS kali ini berbeda dengan yang telah ada. Prof. Zaenuddin Hudi Prasojo, anggota Steering Committee (SC) AICIS menyatakan “AICIS kali ini berbeda dengan sebelumnya karena seluruhnya akan dilaksanakan secara daring. Hanya beberapa presentasi saja yang akan dilaksanakan secara luring.”
Tema yang diusung kali ini adalah “Islam in a Changing Global Context: Rethinking “Fiqh Reactualization” and Public Policy.”“Tema ini merupakan respons Islam terhadap pentingnya memikirkan kembali reaktualisasi Fikih yang telah ada serta kebijakan-kebijakan strategis yang diambil dalam beragam isu seperti pandemi, moderasi agama, kerukunan, harmoni, tata kelola pendidikan, serta isu spesifik lain seperti isu wisata halal, dan lainnya,” kata Ahmad Rafiq, tim SC AICIS. Lebih lanjut dia menyatakan, “Sekitar 400an pembicara baik dari dalam maupun luar negeri akan mempresentasikan gagasan-gagasanya dalam konferensi akbar tahunan Kementerian Agama ini.”
Kasubdit Pengembangan Akademik, Pendidikan Tinggi Agama Islam KEMENAG RI, M. Syafi’i, menyebutkan “AICIS tahun ini akan memaksimalkan teknologi dengan Aplikasi ‘AICIS Onetouch’. Dengan aplikasi ini, para panelis dan peserta akan mudah mengikuti berlangsungnya acara di mana saja melalui Handphone yang ada dalam genggaman mereka.”
Lebih jauh, Kepala Seksi Pengembangan Akademik, Mukti Bisri menjelaskan “Seluruh kegiatan panelis, baik itu dari jalur Selected Panels maupun Open Panels dilaksanakan secara daring.” “Bahkan Chair panelis yang sedianya akan diminta hadir ke lokasi AICIS, karena alasan pandemi terpaksa akan memandu acara panelnya di tempat masing-masing,” lanjutnya. [SZQ]
[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]