News

PARALLEL ‘DIGITALIZING RELIGIOUS PRACTICES’ HADIR DALAM PERHELATAN AICIS 2021

Pandemi virus corona (COVID-19) yang menyebar di berbagai penjuru dunia secara tidak langsung telah mempengaruhi dan mengubah dinamika kehidupan umat manusia di segala sektor. Pelaksanaan ritual agama, khususnya dalam Islam menjadi salah satu sektor yang sangat terdampak, seperti pelaksanaan ibadah Haji, Umrah, shalat berjamaah (shalat lima waktu, shalat jumat, dan shalat selama bulan ramadhan), dan berbagai kegiatan dakwah ataupun festival keagamaan.

Hal inilah yang menjadi alasan utama perhelatan Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) tahun ini di UIN Raden Mas Said Surakarta  akan mengangkat tema ‘Digitalizing Religious Practices’ dalam forum panel discussion. Tema ini nantinya akan dikaji dan dibahas secara mendalam dari berbagai sudut pandang oleh lima panelis. Mereka adalah Fatmir Shehu (International Islamic University Malaysia); Riswani Riswani (UIN Sultan Syarif Kasim Riau); Ach.Fatayillah Mursyidi (UGM); Haira Rizka; (IAIN Syekh Nurjati Cirebon); Nurul Adhha (Institut Teknologi Sumatera).

Mereka masing-masing telah berusaha melakukan berbagai pendekatan dalam metodenya untuk menganalisis peran aplikasi media sosial sebagai bentuk hubungan dua arah antara kebijakan negara berupa pembatasan kegiatan sosial dengan kegiatan keagamaan. Seperti bagaimana Fatmir Shehu yang berusaha menyelidiki keefektifan beberapa akun facebook dalam kegiatan dakwah Islam selama pandemi covid dengan menggunakan metode deskriptif dan analitik. Atau, bagaimana Nurul Adhha berusaha mendeskripsikan komunikasi antara ulama dan masyarakat di ruang digital dan menganalisis karakteristiknya yang bersifat partisipatif dan terbuka dalam aktivitas keagamaan masyarakat di tengah pandemi covid.

Selain itu, yang tidak kalah menarik juga ialah bagaimana Haira Rizka dengan teori ‘the religion and virtual reality’  dari Bainbridge (2014) berusaha menyelidiki macam-macam game online  dengan konten islami. Data-data yang diperoleh melalui studi tekstual dan wawancara terhadap tiga game religi populer yang dikaji menunjukan bahwa masyarakat muslim lebih banyak mendapatkan manfaat dan pengetahuan tentang Islam melalui aplikasi yang lebih menarik.

Para panelis dalam panel ini bersama-sama mengajak para pembaca untuk memahami bahwa berbagai aplikasi media memiliki peran yang sangat penting dan signifikan dalam berbagai pelaksanaan ritual keagamaan. Selain memiliki tingkat pergerakan yang lebih dinamis di tengah pandemi covid dibandingkan dengan media tradisional, game religi sebagai salah satu aplikasi media yang menarik dapat menjadi media pembelajaran Islam di samping sebagai hiburan. Untuk penjelasan selengkapnya, mari kita nantikan pemaparan dari para panelis yang akan dipimpin oleh Fatmir Shehu dalam rangkaian diskusi panel pada 25-26 Oktober 2021 mendatang.

(Naufal Aulia Hanif-Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)

Leave Your Comment