News

WEBINAR PRA-AICIS: ISLAM WASATHIYAH HADIR SEBAGAI TEMA PENTING

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) ke-20, UIN Raden Mas Said sebagai tuan rumah telah menyelenggarakan Webinar pra-AICIS pada Senin (18/10/21) lalu. Webinar pra-AICIS tersebut mengangkat tema “AICIS, Keindonesiaan, dan Perdamaian Dunia” dan dihadiri oleh sebanyak 507 peserta dari Sabang sampai Merauke.

Walaupun diselenggarakan secara online, acara tersebut tetap dimeriahkan oleh berbagai tokoh penting. Diantaranya; Muhammad Ali Ramdhani (DITJEN PENDIS KEMENAG RI); Prof. Dr. Suyitno, M.Ag (DIKTIS KEMENAG RI); Prof. Dr. H. Mudofir, S.Ag., M.Pd. (Rektor UIN Raden Mas Said); Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA., CBE (UIN Syarif Hidayatullah); Prof. Dr. Amin Abdullah (UIN Sunan Kalijaga); dan Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, MA., Ph.D. (Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila).

Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta, Prof. Dr. H. Mudofir, S.Ag., M.Pd., dalam sambutannya menegaskan bahwa webinar ini bertujuan untuk memeriahkan AICIS ke-20 di Surakarta mendatang. “dengan tema AICIS, Keindonesiaan, dan Perdamaian dunia, webinar pra-AICIS dimaksudkan untuk menyemarakan penyelenggaraan AICIS 2021 ke 20” kata Mudhofir dalam sambutannya, Senin (18/10/21).

Kemudian, dalam sesi diskusi tema, Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA., CBE selaku pemateri pertama, mengingatkan bahwa perhelatan AICIS harus terus diorientasikan untuk mengembangkan kajian Islam, khususnya mengenai pemikiran dan tradisi Islam di Indonesia (Islam wasathiyah) melalui penelitian-penelitian di PTKI (swasta maupun negeri) dan perguruan tinggi lain guna menciptakan perdamaian dunia berbasis khazanah keislaman Indonesia yang komunikatif. Hal ini semakin diperkokoh oleh Prof. Dr. Amin Abdullah sebagai pemateri kedua dalam penjelasannya. Bagaimana, disamping pentingnya memilih sebagian paper yang akan disampaikan nantinya untuk mengembangkan public policy, melakukan internasionalisasi keilmuan Islam Indonesia juga sangat penting untuk menghilangkan sikap puritan dan spirit toleransi yang menipis di kalangan muslim. (Nughy/ Humas Publikasi)

Leave Your Comment