Update

Hadiri AICIS 2019, Rektor IAIN Cirebon: Medsos Harus Kita Rebut

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon mengikuti kegiatam Annual International Conference On Islamic Stuides (AICIS) 2019 dengan tema  “Digital Islam, Education and Youth: Changing Landscape of Indonesian Islam” di Jakarta selama 4 hari, yaitu Selasa hingga Jumat, (2-4/10/2019).

Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr H Sumanta Hasyim MAg menjelaskan, untuk hari pertama dilakukan acara pembukaan oleh  Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Rudiantara. Sedangkan hari kedua akan diisi kegiatan presentasi oleh beberapa pakar dunia Islam dari barat yang akan membahas terkait keislaman, baik yang bersifat klasik maupun konteporer yang mengarah pada tema AICIS.

Untuk hari ketiga dan keempat, lanjut Sumanta, akan menghadirkan para narasumber dari perguruan tinggi submit artikel hasil penelitian kajian keislaman yang telah lolos seleksi. Dari 1300 artikel, hanya 450 saja yang lolos seleksi. Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri sekitar 1700 sarjana islamic studies yang berkumpul di Indonesia.

“Alhamdulillah, selama 4 hari kedepan, yaitu sejak hari Selasa sampai dengan Jumat IAIN Syekh Nurjati Cirebon akan mengikuti AICIS festival akademik keislaman seluruh dunia. Kita sudah mengikuti hari pertama pembukaan yang dibuka oleh Menteri Komunikasi dan Informatika. Insya Allah kami akan mengikuti seluruh kegiatannya,” kata Sumanta usai menghadiri pembuakaan AICIS di Hotel Mercure Batavia, Jakarta, Selasa (1/10).

Menurut Sumanta, saat ini zaman telah mengalami banyak perubahan. Pasalnya, kata dia, hal itu dapat dilihat dari semua kebutuhan yang ada dalam kehidupan sehari-hari dapat diakses melalui smartphone. Sehingga, kemajuan teknologi inilah yang disebut era industri 4.0.

Untuk itu, dia mengungkapkan, dalam kesempatan ini pihaknya mengajak seluruh masyarakat untuk merespons perubahan era industri 4.0 ini. Pergeseran fenomena ini ditandai dengan pesatnya kemajuan teknologi, terutama dalam bidang komunikasi. Untuk itu, menurut dia, teknologi ini harus dimanfaatkan sebagai sarana untuk mengarahkan masyarakat menuju islam yang moderat.

“Era Industri 4.0 ditandai dengan pesatnya teknologi, namun bukan teknologi yang menjadi tujuan kita, tapi itu semua adalah transmisi yang harus kita manfaatkan, yang harus kita gunakan untuk bagaimana kita mengarahkan Islam moderat,” ucap Sumanta.

Pasalnya, kata dia, saat ini lajunya perkembangan pemikiran itu dibawa oleh kemajuan teknologi dan informasi melalui media sosial (medsos), seperti WhatsApp, Instagram, Youtube, Twitter, dan Facebook yang sangat berpengaruh terhadap cara berfikir masyarakat melalui berbagai tayangan dan informasi yang dapat diakses dengan sangat mudah tersebut.

“Itu harus kita rebut (medsos) dan isi dengan konten-konten kajian Islam moderat wasathiyah. Harapan kita dengan adanya AICIS ini perguruan tinggi semakin bergairah untuk kajian keislaman, karena sesungguhnya tonggak atau yang mengawal Islam wasathiyah, Islam moderat adalah perguruan tinggi. Sekiranya kita tidak terjebak pada Islam yang kiri dan Islam yang kanan kiri dalam artian terjebak liberal, sekuler dan radikalis. Tetap pada posisi Islam moderat sebagai bagian dari visi AICIS tahun ini,” pungkas Sumanta. (Arif)

Leave Your Comment